waktu berjalan...

waktupun terus berjalan hingga posisi pekerjaan dia berubah dan lebih dekat denganku, lebih dekat pula dengan temanku. bersama kuda besi, temanku (F) pun kemudian menjadi orang yang selalu mengantarkannya pulang. seiring berjalannya waktu dan kebiasaan itu, merekapun dikabarkan menjalin suatu hubungan, meski aku tak tahu pasti. seiring berjalan waktu, aku yang dekat dengan F mulai mengetahui F memiliki cinta yang lebih sejati di hatinya dan berubah sikap kepadanya dan padaku ia bertanya: "si f kenapa?".

prolog

pertama kali bertemu, GA di perusahaanku, seperti biasa memperkenalkan pegawai barunya kepada pegawai-pegawai lain, sementara aku sudah sedikit tahu kalau pegawai baru itu seorang perempuan yang akan menjabat sebagai CR. saat itu aku sedikit bercanda dengan temanku (dan sedikit berharap), kukatakan: "ini waktunya buat gue untuk ngedapetin cinta"

1

hari ke-sekian dari hari-hari ku jatuh hati kepada seorang wanita yang telah berkata: "kita lebih baik jadi teman", hari ini dia berkata: "someday we'll know..." yang kutahu merupakan lirik sebuah lagu yang selanjutnya adalah 'why i wasn't meant for you', sebuah lagu yang dinyanyikan Mandy Moore yang berjudul A Walk To Remember. Juga pernah dituliskan di dinding facebook-nya, pujaan hatiku. Hari ini pula aku merasa marah karena aku tak tahu adakah 'someday' untukku, sementara ku tak tahu, sampaikah umurku?

pagiku

kumulai hariku dengan membuka mata
kumulai dengan lupa bersyukur pada Tuhan atas hidup/bangun-ku setelah mati/lelap-ku
kumulai dengan kesalahan, juga masih memikirkan ciptaannya yang memang fana, tidak amat cantik, tidak amat sekeyakinan
namun, kesalahan besarku yakni jalani hidupku dengan terlalu menjejali hatiku dengan segala tentang dia, bukannya tentang Dia; ku terlalu berharap dari dia, bukan dari Dia; ku terlalu pikirkan dia di otakku, bukan dzikirkan Dia.
tak apalah, kusyukuri. semua karunia untukku.

awali dengan bismillah

bismillah.

bismillaah, itulah awal terbaik yang harusnya aku lakukan, karena tanpa itu ternyata banyak sesal yang kudapatkan. betapa banyak pun sesal yang kudapatkan haruslah pula aku sadari dengan kesadaran innaa lillaahi wa innaa ilaihi roojiun. dan betapa banyak pun sesal yang kudapatkan belum sebanding dengan banyaknya karunia yang telah kudapatkan, sepatutnya aku bersyukur alhamdu lillaah.

alhamdu lillaahi rabbil aalamiin.